Sifat Tercela



TAKABUR, RIYA’, ‘UJUB, SUM’AH

Takabbur
         Takabur menurut bahasa artinya adalah sombong atau membanggakan diri. Sedangkan menurut istilah takabur adalah sikap berbangga diri dengan beranggapan bahwa hanya dirinyalah yang paling hebat dan benar.

فادخلوا أبواب جهنم خالدين فيها فلبئس مثوي المتكبرين
         Artinya: “Maka masuklah pintu – pintu neraka jahanam kamu kekal didalamnya. Maka amat buruklah tempat orang – orang yang menyombongkan diri.” (QS. An Nahl: 29).

 
Ciri – Ciri Takabur
        Terlihat angkuh dan sombong
        Suka memalingkan wajah
        Selalu membanggakan dirinya
        Selalu mengecilkan hati orang lain
        Sakit hati jika ada yang menyaingi
        Selalu ingin dipuji


Macam – macam Takabbur

       Takabbur secara umum, dibagi 2 :
   Takabur Batini (takabur dalam sikap)
   Takabur Zahiri (takabur dalam perbuatan)
       Takabbur dari segi objek/sasarannya, dibagi 2 :
   Takabur kepada Allah SWT
   Takabur kepada Rasulullah saw
   Takabur kepada sesama manusia

Riya’

         Secara bahasa K. H. Ahmad Rifa’i memberikan definisi al-Riya’ adalah memperlihatkan amal kebajikannya kepada manusia. Adapun menurut istilah adalah melakukan ibadah dengan tujuan di dalam batinnya karena demi manusia, dunia yang dicari  tujuan ibadah tidak sebenarnya karena Allah.

         Hadis Nabi yang diriwayatkan oleh ibn Majah dan al-Hakim dari Syadad bin Aus : Aku (Nabi) sangat menghawatirkan umatku melakukakan perbuatan syirik.padahal mmereka tidak menyembah berhala, matahari, bulan atau batu, akan tetapi mereka berbuat riya’ (memperlihatkan) amal perbuatan mereka pada orang lain.

Tingkatan Riya’
Ciri – Ciri Riya’
       Malas beramal ketika sendirian dan giat beramal ketika berada ditengah tengah orang ramai.
       Menambah amaliyahnya ketika dirinya dipuji.
       Mengurangi amaliyahnya ketika dirinya dicela.

‘Ujub
         Definisi Ujb dikemukakan oleh K. H. Ahmad Rifa’i sebagai berikut : ‘Ujb menurut bahasa ialah membanggakan diri dalam batin, dan menurut istilah adalah mewajibkan keselamatan badan dari siksa akhirat.

ثلا ث مهلكا ت شح مطع و هوي متبع و اعجاب المرء بنفسه
       Artinya : Tiga perkara yang membinasakan, yaitu : kikir yang ditaati, hawa nafsu yang diikuti, dan kekaguman seseorang pada dirinya (‘Ujb).


Sebab – Sebab Ujub
         Sanjungan dan Pujian yang Berlebihan
         Kufur Nikmat dan Lupa Kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala
         Jahil dan Mengabaikan Hakikat Diri (Lupa Daratan)
          Berbangga-bangga Dengan Nasab dan Keturunan
         Berlebih-lebihan Dalam Memuliakan dan Menghormati
         Lengah Terhadap Akibat yang Timbul dari Penyakit Ujub


Macam – Macam Ujub
         Ujub dengan fisiknya
     Merasa dirinya lebih baik, lebih cantik, lebih segala-segalanya.
         Ujub dengan kekuatannya
     Merasa diri lebih kuat hingga tidak perlu bantuan orang lain.
         Ujub dengan intelektualitasnya
     Merasa diri sendiri lebih cerdas dan lebih pintar.
         Ujub dengan nasabnya
     Merasa golongannya lebih baik.
         Ujub dengan hartanya
     Merasa dirinya lebih kaya dan lebih mampu.
         Ujub dengan pendapat yang salah
     Merasa dirinya paling benar meskipun sebenarnya salah.
Sum’ah
         Menurut K. H. Ahmad Rifa’i Sum’ah menurut bahasa adalah diperdengarkan kepada orang lain. Menurut istilah adalah melakukan ibadah dengan benar lahiriyah ikhlas karena Allah Yang Maha Pengasih dan luhur kemudian amal kebajikannya diceritakan kepada orang lain supaya orang lain memuliakan terhadap dirinya, itu sudah bercampur dengan haram. Hatinya tidak ridha menuju kepada Allah melainkan bathinnya menuju karena dunia itulah Sum’ah, haram hukumnya sesudah melakukan amal  kebajikan.

       Hal ini sejalan dengan ungkapan Al-Ghazali :
       لا تظهر الفضلة كالعلم والطا عة
       Janganlah kamu menampak-nampakkan sifat keutamaan ilmu dan ketaatan

Sebab-sebab sum’ah
         Persahabatan yang buruk
         Ambisi mendapatkan kedudukan atau kepemimpinan
         Tamak terhadap milik orang lain
         Suka dipuji dan disanjung
         Terlalu dikagumi orang lain
         Takut menjadi omongan orang lain
         Lalai terhadap dampak buruk riya dan sum'ah

Sebab-sebab sum’ah
         Persahabatan yang buruk
         Ambisi mendapatkan kedudukan atau kepemimpinan
         Tamak terhadap milik orang lain
         Suka dipuji dan disanjung
         Terlalu dikagumi orang lain
         Takut menjadi omongan orang lain
         Lalai terhadap dampak buruk riya dan sum'ah

Cara Menghindari Sifat Sum’ah
       Mengingat dan merenungi akibat-akibat yang akan dialami lantaran riya' dan sum`ah baik di dunia dan di akhirat.
       Memutuskan persahabatan dengan orang yang berprilaku riya' dan sum`ah, kemudian bergabung dengan orang yang berperilaku ikhlas dan shiddiq.
       Mengendalikan diri atau mengendalikan nafsu.
       Bersikap lemah lembut jika menjadi seorang pemimpin dalam melakukan penilaian terhadap bawahan.
       Kembali sepenuhnya pada Allah dan selalu memohon petolongannya.


شكرا كثيرا علي اهتمامكم,,,,,,,^_^

Posting Komentar